Gandum VS Ilalang

Di setiap kehidupan kita, kita pasti menghadapi tantangan. Seperti perumpamaan Gandum dan Ilalang, demikian juga dalam kehidupan kita ada 2 macam kehidupan apakah kita sebagai gandum atau kita sebagai lalang. Ini berarti bahwa sebagai seorang hamba Tuhan atau sebagai anak Tuhan, sudahkah kita menghasilkan buah - buah kehidupan.

Kristen “gandum” adalah seorang yang mau di muridkan dan mau berbuah. ada semangat berbuah didalam kehidupannya. Sedangkan Kristen “lalang” adalah seorang yang tidak mau dimuridkan dan tidak mau berbuah. Ada didalam gereja tetapi tidak mau tunduk didalam otoritas Tuhan.

Dalam kehidupan kita pasti ada otoritas, ada satu tudung baik itu secara rohani maupun secara jasmani yang mana kita harus tunduk didalamnya. Dalam keluarga ada seorang Bapa yang menjadi otoritas sedangkan didalam kenegaraan ada seorang kepala negara dimana kita harus tunduk didalamnya sebagai seorang warga negara yang baik. Seorang kristen “gandum” didalam kehidupannya akan hidup dengan benar dan menuruti otoritas yang ada diatasnya, sehingga menunjukkan buah - buah kehidupan.

Sedangkan Kristen lalang, dia akan hidup dalam perpecahan dan permusuhan. Didalam kehidupan, buahlah yang dipentingkan. Tuhan melihat bukan dari karunianya tetapi dari buah yang dihasilkan.

Ciri Kristen “Lalang” dan Kristen “Gandum”
1. Kristen “lalang” tegak berdiri sedangkan Kristen “gandum” akan menunduk.
Artinya bahwa dalam kehidupan kristen “gandum” memiliki kerendahan hati dan penundukan diri. Sedangkan kristen “lalang dalam kehidupannya tidak ada penundukan diri. Kristen “lalang hidup dalam pemberontakan, apapun yang dilakukan selalu ada didalam pemberontakan dan tidak didalam tudung. Beda dengan Kristen “gandum”. Kristen “gandum” akan hidup dalam penundukan diri dan tinggal didalam satu otoritas yang jelas.

2. Kristen “lalang” penuh dengan kebencian sedangkan Kristen “gandum” akan memiliki buah.
Ini berarti bawa kehidupan Kristen “lalang” hanya menjadi batu sandungan bagi orang yang ada disekitarnya. Tidak ada buah yang dihasilkan seperti kristen “gandum” (Pdt. Daniel Maylangkay)