BERJALAN DIATAS BADAI
Pdt. Bambang Hengky
Mat 14:22-33
Badai adalah alat untuk menguji kita bahkan badai adalah cara Allah untuk memberkati dan mendidik hidup kita. Jangan alergi terhadap badai. Karena melalui badai permasalahan kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang kita pikirkan.
Masalah berkat bukan menjadi pikiran kita tetapi yang menjadi konsentrasi Allah adalah kehidupan kita yang berfokus kepada Tuhan. Mulailah belajar, jangan kita panik ketika kita menghadapi masalah. Hidup yang berpusat kepada Yesus akan mengalami mujizat demi mujizat.
Dalam Matius 14 merupakan kisah Yesus berjalan diatas air tetapi sebenarnya adalah Yesus dan Petrus berjalan diatas air.
Bagaimana Petrus bisa mengatasi badai yang ada didepannya dan berjalan diatas air? Orang yang mau menaklukkan badai adalah orang yang tidak gentar menghadapi masalah apapun. Masalah harus kita letakkan dibawah kaki kita.
Tujuan dari semua perkara ajaib yang dikerjakan Tuhan adalah agar nama Allah dipermuliakan.
Bagaimana Petrus bisa berjalan diatas air :
• Tetap fokus kepada Tuhan.
Adakalanya ketika kita menghadapi masalah banyak sekali yang tidak bisa melihat keadaan sekitar yang ada. Bahkan ketika menghadapi masalah kita tidak bisa melihat kesempatan - kesempatan yang ada. Tetapi murid - murid Yesus ketika menghadapi badai, para murid ini masih bisa melihat Yesus. Pada awalnya badai menakutkan hidup kita dan Tuhan memberikan pertolongan tetapi kita salah mengerti. Tuhan tidak akan pernah memberikan permasalahan melebihi kekuatan kita. Adakalanya ketika kita menghadapi masalah, dan ditengah – tengah masalah itu kita menemukan jalan keluar. Jangan kita kecewa dengan keadaan yang kita hadapi.
• Dengar suara Tuhan.
Ini berarti bahwa kita harus lebih banyak mendengar dan miliki kehausan akan Firman Tuhan. Ketika kita mau mendengar Firman Tuhan, pada saat menghadapi masalah Roh Kudus akan mengingatkan apa yang telah kita dengar. Yang bisa membuat kita tenang adalah Firman Tuhan. Segala sesuatu akan digoncangkan tetapi Firman Tuhan tidak akan tergoncangkan. Mal 3:18.
• Miliki respon dan keputusan yang benar.
Apa yang Petrus lakukan merupakan respon yang benar. Sedangkan murid - murid yang lain ketika melihat Yesus menganggap hantu dan melihat hal tersebut merupakan satu masalah yang dihadapi. Adakalanya kita berjalan dengan Tuhan, kita harus membuat keputusan sendiri. Ketika kita menghadapi permasalahan ada Free Will yang harus kita lakukan. Free Will kita lakukan adalah untuk orang dewasa didalam Tuhan. Banyak kesempatan ketika kita mengambil keputusan, Tuhan menghargai setiap keputusan kita. Ada kehendak bebas yang diberikan Tuhan untuk kita. Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk berkembang. Kejar pengenalan akan Tuhan yang membuat kita bertumbuh.
• Tinggalkan segala yang menjadi kekuatan kita.
Jangan kita pernah mengandalkan kekuatan kita sendiri. Atau mungkin apa yang menjadi Ilah kita. Menganggap apa yang menjadi kekuatan kita itulah yang menolong kita. Miliki semangat kerja dan hikmat didalam mengelola apa yang kita miliki. Mulai berjalan diatas permasalahan kita. Ada banyak kesempatan yang ada disekitar kita.Turun dari kenyamanan kita dan berjalan diatas permasalahan kita.
Ada banyak anugerah yang diterima ketika kita mau menyadari apa yang kita lakukan. Perjalanan bersama dengan Tuhan merupakan kasih karunia tersendiri bagi orang yang menyadarinya
14 Juli 2008
12 Juli 2008
Zona Kenyamanan
MENINGGALKAN KENYAMANAN, MERAIH KEMENANGAN
Pdt. Bambang Hengky
"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Yesaya 43:1b – 2
Persoalan tahun 2008 akan semakin berat, tetapi Tuhan tidak akan meninggalkan kita dan kita tidak akan tenggelam dalam masalah yang ada. Yang paling penting adalah bersama siapa kita berjalan. Ketika kita berjalan bersama Tuhan, tidak akan ada ketakutan dalam hidup kita.
Tinggalkan zona kenyamanan
Yakub diberkati pada saat dia meninggalkan kenyamanannya. Cara Allah memberkati umatNya adalah dengan membawa kita meninggalkan kenyamanan kita. Ketidaknyamanan akan membuat satu perubahan.
1. Tinggalkan rumah dikejar Esau bertemu Allah menghasilkan Betel (kej 28:10-22)
2. Tinggalkan Laban dan dikejar Laban bertemu Allah menghasilkan Pniel / wajah Allah (kej 32:22 – 32)
Bagaimana menghadapi zona ketidaknyamanan, belajar dari Yakub yaitu (Kejadian 28:10 – 22):
1. Keep dreaming, build a bigger dream. Berpikirlah hal – hal yang positif. Mulailah berpikir dan memiliki mimpi – mimpi yang besar bersama dengan Tuhan. Miliki pengharapan bersama Tuhan.
2. Have faith in God’s promise. Nothing impossimble for the believer. Sadari bahwa tidak ada yang mustahil bagi kita, ketika kita berjalan bersama Tuhan. Untuk meraih mimpi yang lebih besar, kita akan bangkit berjalan bersama Tuhan. Ketika kita percaya kepada Tuhan, akan ada jaminan dari Tuhan yang kita miliki. Tuhan memberikan janji dan jaminan.
3. Trust, that God’s with us. Sadari Tuhan beserta kita (Emmanuel). Ada tujuan – tujuan Allah yang luar biasa dalam hidup kita. Sadari bahwa Tuhan ada menyertai kita. Tuhan ada disetiap keadaan kita. Latih panca indera kita dengan hadirat Tuhan.
4. Have God’s prespective for the future. Miliki perspektif Allah, kita diberkati untuk menjadi berkat. Janji Allah yang diberikan untuk Abraham, Ishak dan Yakub juga untuk kita semua yaitu menjadi berkat untuk setiap kita. Belajar untuk membuka diri dan menjadi saksi. Kejar tujuan Ilahi yang ditetapkan untuk setiap kita. Mulai berbagi hidup dengan orang lain.
Pdt. Bambang Hengky
"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Yesaya 43:1b – 2
Persoalan tahun 2008 akan semakin berat, tetapi Tuhan tidak akan meninggalkan kita dan kita tidak akan tenggelam dalam masalah yang ada. Yang paling penting adalah bersama siapa kita berjalan. Ketika kita berjalan bersama Tuhan, tidak akan ada ketakutan dalam hidup kita.
Tinggalkan zona kenyamanan
Yakub diberkati pada saat dia meninggalkan kenyamanannya. Cara Allah memberkati umatNya adalah dengan membawa kita meninggalkan kenyamanan kita. Ketidaknyamanan akan membuat satu perubahan.
1. Tinggalkan rumah dikejar Esau bertemu Allah menghasilkan Betel (kej 28:10-22)
2. Tinggalkan Laban dan dikejar Laban bertemu Allah menghasilkan Pniel / wajah Allah (kej 32:22 – 32)
Bagaimana menghadapi zona ketidaknyamanan, belajar dari Yakub yaitu (Kejadian 28:10 – 22):
1. Keep dreaming, build a bigger dream. Berpikirlah hal – hal yang positif. Mulailah berpikir dan memiliki mimpi – mimpi yang besar bersama dengan Tuhan. Miliki pengharapan bersama Tuhan.
2. Have faith in God’s promise. Nothing impossimble for the believer. Sadari bahwa tidak ada yang mustahil bagi kita, ketika kita berjalan bersama Tuhan. Untuk meraih mimpi yang lebih besar, kita akan bangkit berjalan bersama Tuhan. Ketika kita percaya kepada Tuhan, akan ada jaminan dari Tuhan yang kita miliki. Tuhan memberikan janji dan jaminan.
3. Trust, that God’s with us. Sadari Tuhan beserta kita (Emmanuel). Ada tujuan – tujuan Allah yang luar biasa dalam hidup kita. Sadari bahwa Tuhan ada menyertai kita. Tuhan ada disetiap keadaan kita. Latih panca indera kita dengan hadirat Tuhan.
4. Have God’s prespective for the future. Miliki perspektif Allah, kita diberkati untuk menjadi berkat. Janji Allah yang diberikan untuk Abraham, Ishak dan Yakub juga untuk kita semua yaitu menjadi berkat untuk setiap kita. Belajar untuk membuka diri dan menjadi saksi. Kejar tujuan Ilahi yang ditetapkan untuk setiap kita. Mulai berbagi hidup dengan orang lain.
Badai Telah Datang
BADAI TELAH DATANG
Pdt. Bambang Hengky
Dihari – hari terakhir kita perlu memiliki mental yang tahan banting yaitu mental seorang “hard rock believer”. Di akhir tahun 2007 kita sudah menerima pesan Tuhan tentang bagaimana mengelola keuangan, dan memasuki awal tahun 2008 kita menerima pesan Tuhan kita harus relax. Ada satu benang merah dari pesan Tuhan yang kita terima ini yaitu bahwa jika menyingkapi keadaan hari – hari ini kita sudah memiliki bekal untuk menghadapi apa yang terjadi.
Keadaan hari – hari terakhir setelah BBM naik, seperti sebuah badai yang menerpa. Dalam badai persoalan, kita menghadapinya secara pribadi. Bisa kita rasakan dan sepertinya orang lain tidak peduli dengan keadaan kita.
SIKAP HATI YANG TERJADI DALAM MENGHADAPI BADAI
a. Jangan menghakimi
Seringkali ketika orang lain menghadapi satu “badai” permasalahan, kita mudah sekali dalam menghakimi. Apakah ada dosa yang dilakukan. Tetapi perlu kita ketahui, setiap orang pasti bisa mengalami badai.
b. Lihat Hari Ini
Prinsip yang paling penting dalam menghadapi masalah adalah jangan melihat hari kemarin maupun hari esok. Tetapi lihatlah apa yang terjadi hari ini.
Prinsip Menghadapi Badai (Kisah Rasul 27) :
a. Badai adalah Biasa
Kita harus tahu perjalanan kita. Tetapi kita harus tahu akhir dari perjalanan kita yaitu keselamatan. Pandangan orang tentang badai berbeda – beda. Bagi seorang peselancar, jika melihat badai dia akan senang sekali karena dengan demikian dia akan bermain dengan mudah jika dibandingkan tidak ada ombaknya. Demikian juga dalam kehidupan kita, biasakan untuk melihat persoalan.
b. Miliki sikap hati – hati (Kisah Rasul 27:10).
Dalam menghadapi keadaan yang terjadi disekitar kita jangan dengan modal nekat ataupun hanya karena ambisi pribadi. Miliki sikap hati – hati dalam menyingkapi suatu permasalahan. Prinsip ke hati – hatian ini akan kita miliki ketika kita memiliki keintiman dengan Tuhan. Paulus di tengah badai sekalipun tetap memiliki keintiman dengan Tuhan
c. Miliki antisipasi dalam penyelesaian (Kisah Rasul 27:19).
Dalam menghadapi satu permasalahan, ada satu kemungkinan – kemungkinan yang kita miliki. Ketika kita menghadapi satu badai, kita harus berani melepas segala apa yang kita miliki.
d. Miliki ketabahan (Kisah Rasul 27:25).
Kuatkan dan teguhkan hati kita dalam menghadapi setiap persoalan. Jika kita melatih kehidupan rohani kita dengan Firman Tuhan, ketika kita menghadapi satu permasalahan, apa yang keluar dari kehidupan kita adalah hal – hal yang sesuai dengan Firman Tuhan. Ketika kita menguatkan iman kita, akan ada suara – suara Tuhan yang kita dengar.
e. Rubah sikap pesimis menjadi optimis (Kisah Rasul 27:34)
Orang yang optismis adalah orang yang menatap masa depan. Ketika kita optimis, kita akan bisa melihat jalan keluar dari sebuah permasalahan.
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENGHADAPI BADAI
Tuhan tidak pernah menjanjikan perjalanan kita akan mulus. Tetapi yang Tuhan janjikan adalah “pelabuhan”. Tanpa perjalanan yang berat, kita tidak akan pernah bisa mengucap syukur.
a. Perhatikan nasehat dan peringatan yang diberikan seseorang (Kisah Rasul 27:9 – 12).
Adakalanya kita perlu memperhatikan peringatan seseorang meskipun orang tersebut bukan ahlinya. Jangan meremehkan pandangan sesorang meskipun itu seorang anak kecil.
b. Belajar untuk melepaskan dan menyerah kepada Tuhan (Kisah Rasul 27:15 – 17).
Seorang pemenang adakalanya harus menyerah. Kita perlu berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Badai permasalahan adalah untuk melepaskan apa yang mengikat kehidupan kita. Dalam badai permasalahan kita bisa introspeksi diri.
c. Temukan visi Allah (Kisah Rasul 27:22 – 23)
Jika kita ingin menemukan tujuan Ilahi, beranilah dalam menghadang badai. Adakalanya kita mendekat kepada Tuhan ketika ada badai. Doa adalah relationship kita dengan Tuhan.
d. Belajar peka (Kisah Rasul 27:27 – 28)
Jika kita berjalan terus dalam menghadapi badai, kita akan tahu bahwa segala masalah yang kita hadapi pasti akan selesai. Tetapi adakalanya kita tidak tahu jika masalah yang kita hadapi akan selesai karena respon kita yang salah.
e. Tetap berbagi kebaikan (Kisah Rasul 27:42-44)
Tetap miliki hati yang mau berbagi meskipun keadaan yang sulit.
Pdt. Bambang Hengky
Dihari – hari terakhir kita perlu memiliki mental yang tahan banting yaitu mental seorang “hard rock believer”. Di akhir tahun 2007 kita sudah menerima pesan Tuhan tentang bagaimana mengelola keuangan, dan memasuki awal tahun 2008 kita menerima pesan Tuhan kita harus relax. Ada satu benang merah dari pesan Tuhan yang kita terima ini yaitu bahwa jika menyingkapi keadaan hari – hari ini kita sudah memiliki bekal untuk menghadapi apa yang terjadi.
Keadaan hari – hari terakhir setelah BBM naik, seperti sebuah badai yang menerpa. Dalam badai persoalan, kita menghadapinya secara pribadi. Bisa kita rasakan dan sepertinya orang lain tidak peduli dengan keadaan kita.
SIKAP HATI YANG TERJADI DALAM MENGHADAPI BADAI
a. Jangan menghakimi
Seringkali ketika orang lain menghadapi satu “badai” permasalahan, kita mudah sekali dalam menghakimi. Apakah ada dosa yang dilakukan. Tetapi perlu kita ketahui, setiap orang pasti bisa mengalami badai.
b. Lihat Hari Ini
Prinsip yang paling penting dalam menghadapi masalah adalah jangan melihat hari kemarin maupun hari esok. Tetapi lihatlah apa yang terjadi hari ini.
Prinsip Menghadapi Badai (Kisah Rasul 27) :
a. Badai adalah Biasa
Kita harus tahu perjalanan kita. Tetapi kita harus tahu akhir dari perjalanan kita yaitu keselamatan. Pandangan orang tentang badai berbeda – beda. Bagi seorang peselancar, jika melihat badai dia akan senang sekali karena dengan demikian dia akan bermain dengan mudah jika dibandingkan tidak ada ombaknya. Demikian juga dalam kehidupan kita, biasakan untuk melihat persoalan.
b. Miliki sikap hati – hati (Kisah Rasul 27:10).
Dalam menghadapi keadaan yang terjadi disekitar kita jangan dengan modal nekat ataupun hanya karena ambisi pribadi. Miliki sikap hati – hati dalam menyingkapi suatu permasalahan. Prinsip ke hati – hatian ini akan kita miliki ketika kita memiliki keintiman dengan Tuhan. Paulus di tengah badai sekalipun tetap memiliki keintiman dengan Tuhan
c. Miliki antisipasi dalam penyelesaian (Kisah Rasul 27:19).
Dalam menghadapi satu permasalahan, ada satu kemungkinan – kemungkinan yang kita miliki. Ketika kita menghadapi satu badai, kita harus berani melepas segala apa yang kita miliki.
d. Miliki ketabahan (Kisah Rasul 27:25).
Kuatkan dan teguhkan hati kita dalam menghadapi setiap persoalan. Jika kita melatih kehidupan rohani kita dengan Firman Tuhan, ketika kita menghadapi satu permasalahan, apa yang keluar dari kehidupan kita adalah hal – hal yang sesuai dengan Firman Tuhan. Ketika kita menguatkan iman kita, akan ada suara – suara Tuhan yang kita dengar.
e. Rubah sikap pesimis menjadi optimis (Kisah Rasul 27:34)
Orang yang optismis adalah orang yang menatap masa depan. Ketika kita optimis, kita akan bisa melihat jalan keluar dari sebuah permasalahan.
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENGHADAPI BADAI
Tuhan tidak pernah menjanjikan perjalanan kita akan mulus. Tetapi yang Tuhan janjikan adalah “pelabuhan”. Tanpa perjalanan yang berat, kita tidak akan pernah bisa mengucap syukur.
a. Perhatikan nasehat dan peringatan yang diberikan seseorang (Kisah Rasul 27:9 – 12).
Adakalanya kita perlu memperhatikan peringatan seseorang meskipun orang tersebut bukan ahlinya. Jangan meremehkan pandangan sesorang meskipun itu seorang anak kecil.
b. Belajar untuk melepaskan dan menyerah kepada Tuhan (Kisah Rasul 27:15 – 17).
Seorang pemenang adakalanya harus menyerah. Kita perlu berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Badai permasalahan adalah untuk melepaskan apa yang mengikat kehidupan kita. Dalam badai permasalahan kita bisa introspeksi diri.
c. Temukan visi Allah (Kisah Rasul 27:22 – 23)
Jika kita ingin menemukan tujuan Ilahi, beranilah dalam menghadang badai. Adakalanya kita mendekat kepada Tuhan ketika ada badai. Doa adalah relationship kita dengan Tuhan.
d. Belajar peka (Kisah Rasul 27:27 – 28)
Jika kita berjalan terus dalam menghadapi badai, kita akan tahu bahwa segala masalah yang kita hadapi pasti akan selesai. Tetapi adakalanya kita tidak tahu jika masalah yang kita hadapi akan selesai karena respon kita yang salah.
e. Tetap berbagi kebaikan (Kisah Rasul 27:42-44)
Tetap miliki hati yang mau berbagi meskipun keadaan yang sulit.
Langganan:
Postingan (Atom)
The Gift From God

Gift
All About The Blogger
Ada masa - masa dimana kita mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan.
Tetapi ketika mau berjalan bersama dengan Tuhan sang pencipta ada satu pelajar yang akan kita peroleh ketika menjalani kehidupan ini.
Jangan pernah sia - siakan kehidupan ini untuk satu hal yang tidak bermanfaat
Kita punya rancangan tetapi Tuhan juga punya renca untuk setiap kehidupan kita
Kita punya target untuk hidup kita tetapi ada target yang indah yang Tuhan berikan
Apakah yang akan kita lakukan menyenangkan diri sendiri atau menyenangkan hati Tuhan